Minggu, 27 Juni 2010

Shakira - Waka Waka (This Time for Africa) (The Official 2010 FIFA ...

Capello Tolak Letakan Jabatan


F: Fabio Capello terdiam di bangku cadangan (daylife)
BLOEMFONTEIN – Pelatih Fabio Capello menegaskan dirinya tidak akan mengambil langkah mundur usai Inggris tersingkir dengan memalukan di babak 16 besar. The Three Lions takluk 4-1 dari Jerman.

Kendati gagal memberikan jawaban dari ekspetasi besar publik Inggris, Capello belum berencana untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai arsitek The Three Lions. Itu duijawabnya dengan tegas saat jumpa pers seusai pertandingan.

"Tidak, saya tidak akan mundur. Semua keputusan akan diambil setibanya kami tiba di London. Tapi, saya menolak untuk mundur," jelas Capello seperti dilansir Goal, Senin (28/6/2010).

Pelatih asal Italia ini coba menjelaskan bahwa dirinya merasa sebagai orang yang paling tepat untuk jabatan arsitek Steven Gerrard dkk. Untuk itu dia memilih tetap bertahan dengan jabatannya.

"Saya akan berbicara dengan petinggi FA mengenai masa depan saya. Selanjutnya, mereka lah yang akan mengambil keputusan," tutup mantan pelatih Juventus, AS Roma dan Real Madrid ini.

"Seharusnya Inggris Menang"


Foto: Frank Lampard/Getty Images
BLOEMFONTEIN – Gelandang Frank Lampard yakin Inggris seharusnya melaju ke babak perempatfinal Piala Dunia Afrika Selatan andai golnya untuk menyamakan kedudukan disahkan wasit.

The Three Lions harus dipaksa angkat koper lebih awal saat dihajar Jerman 4-1. Padahal, skuad Union Jack hampir menyamakan kedudukan 2-2 lewat gol yang dicetak Frank Lampard. Dari tayangan ulang terlihat jelas bola tendangan Lampard sudah melewati garis gawang yang dijaga Manuel Neuer.

“Itu murni gol. Sebanyak 40.000 orang mengetahuinya, tapi dua orang (wasit dan hakim garis) tak melihatnya. Itu sangat mempengaruhi permainan,” cetus Lampad kepada Radio BBC.

“Kekalahan 1-4 sangat mengecewakan, tapi jika kami bisa main imbang 2-2 di babak kedua, kami akan mencoba memenangi pertandingan,” dia menambahkan sebagaimana disitat Goal, Senin (28/6/2010).

"Kami mempunya peluang untuk mencetak gol, ini bukan soal tim mana yang lebih baik. Tapi, kejadian kecil telah mengubah semuanya,” tandas punggawa Chelsea.

Maradona Ingin Ambil Seragam & Main Lag


F: Diego Maradona (daylife)
JOHANNESBURG – Pelatih Argentina Diego Maradona dengan penuh emosi menegaskan saat ini yang ada di kepalanya adalah mengambil kembali seragam Timnas dan bermain untuk negaranya, terlebih pada pertemuan melawan Jerman di perempatfinal nanti.

Tim Tango baru saja memastikan satu tempat di delapan besar, usai mengalahkan Meksiko 3-1 di babak 16 besar, dini hari tadi. Dua gol dilesakan Carlso Tevez dan satu gol disumbang Gonzalo Higuain.

"Saya sangat ingin mengenakan seragam dan kembali main. Tapi, saya sadar ini bukanlah final Piala Dunia 1986," jelas Maradona kepada wartawan seusai pertandingan, seperti dilansir AP, Senhin (28/6/2010).

"Kami akan melihat bagaimana kondisi pemain besok dan saya akan melakukan evaluasi. Beberapa pemain mungkin kelelahan dan yang lain mungkin masih fit. Tapi, Anda tidak boleh salah dalam mengambil keputusan," lanjut Maradona.

Maradona sedikit menyesalkan kepemimpinan wasit Roberto Rosetti. Bukan soal gol off-side Carlos Tevez, melainkan karena wasit asal Italia tersebut membiarkan Messi mendapat ancaman dari pemain lawan.

"Ketika Messi mendapatkan bola, saya merasa Rosetti tidak membiarkannya bermain aman. Messi menerima banyak ancaman, tapi wasit mengatakan tidak. Saya hanya khawatir Messi akan cedera.

Terakhir, Maradona mendedikasikan kemenangan ini buat legenda MotoGP Valentino Rossi, yang sedang mengalami cedera akibat kecelakaan beberapa pekan lalu.

“Ada dua hal yang ingin saya katakan. Pertama, banyak orang yang mengatakan saya tidak mengerti bagaimana menjadi pelatih dan saya menjawabnya. Kedua, saya dedikasikan kemenangan ini buat Valentino Rossi.

Inggris vs Jerman Dipimpin "Si Raja Kartu"


Foto: Aksi wasit Jorge Larrionda saat mengganjar Cristiano Ronaldo kartu kuning saat Portugal berhadapan dengan Pantai Gading di penyisihan Grup G/Getty Images
PRETORIA - Duel klasik antara Jerman kontra Inggris di babak 16 besar, Minggu (27/6/2010), diprediksi bakal minim duel keras yang memacu adrenalin. Pasalnya, duel dua tim kuat ini berpotensi dipimpin oleh wasit yang terkenal kejam. Siapa dia?

Dialah Jorge Larrionda, wasit asal Uruguay yang kemungkinan akan memimpin jalannya pertandingan klasik ini. Meski belum diresmikan, namun setiap tim yang mendengar namanya akan selalu menahan diri untuk melakukan pelanggaran. Sebab, Lorrianda terkenal wasit yang tegas dan royal dalam memberikan kartu.

Sejauh ini, Larrionda tercatat sebagai wasit yang memberikan kartu merah terbanyak selama pertandingan internasional. Sekitar 94 kartu di 140 pertandingan, atau dua kartu merah setiap tiga pertandingan keluar dari sakunya. Dia adalah wasit terbaik di Piala dunia Jerman 2006 yang dipercaya memimpin empat pertandingan, termasuk partai semifinal antara Portugal versus Perancis.

Pada 2006, Larrionda bahkan sempat mengeluarkan 12 kartu kuning dalam tiga pertandingan. Larrionda juga pernah mengusir pemain Pantai Gading, Didier Zokora ketika melakukan tekel kepada Cristiano Ronaldo empat tahun yang lalu, demikian seperti dikutip Mail Online, Sabtu (26/6/2010).

Di piala dunia kali ini, Larrionda juga telah memimpin tiga laga seperti duel Portugal vs Pantai Gading, Denmark vs Kamerun dan Serbia kontra Australia. Dari ketiga laga tersebut, hujan kartu juga kerap mewarnai jalannya laga.

So, jika nanti Larrionda terpilih sebagai pengadil duel Jerman kontra Inggris, maka para pemain dari kedua tim pun dipastikan harus mampu mengontrol emosinya di lapangan, jika tidak ingin menjadi korban “kekejaman” wasit asal Uruguay itu.

Akui Gol, Neuer Sebut Wasit Bodoh


BLOEMFONTEIN – Kiper Jerman Manuel Neuer menyebut wasit Jorge Larrionda telah membuat keputusan kontroversi yang bodoh pada laga 16 besar antara Jerman melawan Inggris.

Gawang Neuer hampir jebol dua kali dalam jeda waktu berdekatan. Beruntung, sebuah tendangan milik Frank Lampard yang membentur mistar dan melewati garis gawang, ternyata dianulir oleh wasit.

“Saya tidak bereaksi apa-apa sebab saya hanya konsentrasi dan mencoba menangkap bola dengan cepat. Tapi, saat di lapangan saya rasa memang bola telah melewati garis dan saya pikir skor sudah berubah,” jelas Neuer seperti dilansir AP, Senin (28/6/2010).

“Seusai pertandingan, saya berada di ruang kontrol doping dan melihat tayangan ulang di televisi. Ternyata benar, bola sudah melewati garis dan gol buat Inggris. Wasit membuat keputusan bodoh yang menguntungkan kami dan merugikan Inggris,” lanjut Neuer.

Tapi, Neuer menegaskan jika memang gol Lampard itu disahkan. Timnya akan tetap memperoleh kemenangan. “Itu memang sebuah insiden. Bila tetap gol, saya percaya kami tetap kuat di babak kedua dan tetap memenangkan pertandingan,” lanjut kiper milik Schalke 04 ini.

Reyes Impikan Afse


JAKARTA - Antonio Reyes memang harus mengubur impiannya berlaga di Piala Dunia 2010. Pelatih Timnas Spanyol Vicente del Bosque memutuskan tidak memboyong winger Atletico Madrid ke Afrika Selatan.

Reyes sempat memperkuat Tim Matador dalam Piala Dunia 2006 di Jerman. Menurutnya, pengalaman tersebut tidak bisa dilupakan meski dirinya hanya tampil satu kali dalam empat laga, kala Spanyol menundukkan Arab Saudi 1-0 di babak penyisihan grup.

“Semua pemain pasti ingin berlaga di Piala Dunia. Tampil di Piala Dunia 2006 lalu merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya,” akunya, saat juma pers Meet & Greet Jose Antonio Reyes Gudang Garam InterSport Sokkerland, di Immigrant Club Plaza Indonesia, Jakarta, Minggu (27/6/2010).

Tak sedikit pecinta sepakbola yang bertanya-tanya mengapa Reyes tidak masuk dalam 23 pemain yang digiring Del Bosque ke Benua Hitam. Saat disinggung, winger kelahiran 26 tahun silam tetap menjawabnya dengan senyuman.

“Sebenarnya saya ingin masuk skuad. Tapi, saya tidak tahu kenapa pelatih tidak memanggil saya,” ungkap mantan winger Real Madrid dan Arsenal, yang sempat mendapat kecaman publik Atletico dan dipinjamkan ke Benfica pada musim 2008/2009.